Header Ads

Post ADS 1

Junya Ito Mundur dari Skuad Jepang di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual


footballspace.top, Asosiasi Sepak Bola Jepang pada Jumat mengumumkan penarikan sayap Junya Ito dari skuad Piala Asia di Qatar di tengah dugaan pelecehan seksual, yang telah dia tolak.

JFA awalnya mengatakan pada Kamis bahwa pemain Stade de Reims itu meninggalkan tim karena isu tersebut "menyita tanggapan yang hati-hati" dan untuk mempertimbangkan kondisi mental dan fisiknya. Namun, JFA kemudian menyatakan bahwa kepergiannya ditangguhkan menjelang diskusi lebih lanjut pada Jumat setelah banyak pemain menyuarakan keinginan mereka untuk tetap bermain bersama Ito.

Dua wanita telah melaporkan kepada polisi Osaka bahwa Ito melakukan pelecehan seksual terhadap mereka pada Juni tahun lalu, namun pengacara pemain tersebut mengatakan bahwa Ito telah membantah klaim mereka dan melaporkan keluhan palsu mereka kepada polisi.
"Kita harus menciptakan lingkungan di mana pemain dapat fokus pada sepak bola. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan situasi secara menyeluruh," kata Presiden JFA Kozo Tashima di Tokyo. "Saya ingin meminta maaf karena perubahan pendekatan kami beberapa kali."
Jepang bersiap menghadapi perempat final Piala Asia melawan Iran pada Sabtu di Al Rayyan, barat laut ibu kota Qatar. Jepang dan Iran adalah dua negara tertinggi di Asia dalam peringkat FIFA dengan Jepang menempati peringkat 17 dan Iran di peringkat 21.
"Saya ingin melanjutkan perjuangan hingga akhir turnamen bersama Junya dan meraih gelar bersama-sama dengan semua orang," kata manajer Jepang, Hajime Moriyasu, dalam konferensi pers.
"Dia adalah pemain yang telah berkontribusi pada kemenangan kami, dan sangat menyakitkan dan mengecewakan dia harus pergi, tetapi saya ingin memberikan prioritas pada kondisi kesehatan mentalnya. Saya tidak ingin menciptakan tim yang tidak berfungsi ketika satu pemain absen, dan saya memiliki pemain hebat untuk diandalkan."
Moriyasu menyatakan bahwa meskipun striker Porto yang mendapat larangan, Mehdi Taremi, absen, Iran tetap menjadi ancaman yang cukup serius, sambil meratapi ketidakhadiran Ito.
"Saya percaya dia (Ito) tidak dalam kondisi mental yang memungkinkannya bermain sepak bola dalam situasi intensitas tinggi," ujarnya. "Saya ingin memberikan dukungan terbaik saya dan mengawasinya agar bisa mendapatkan performa puncaknya kembali. Dia hanya dalam status tersangka, dan saya berharap media tidak mengejarnya secara berlebihan."
"Saya percaya ketidakhadirannya besok akan berdampak pada perkembangan sepak bola Asia. Sayang bagi para penggemar sepak bola Asia bahwa seorang pemain kelas dunia absen dari pertandingan yang akan menjadi pertandingan yang luar biasa antara Jepang dan Iran."
Baca Juga

Tidak ada komentar

Post ADS 1
Diberdayakan oleh Blogger.